Jumlah pelongok sejak 25 April 2011

Senin, 25 April 2011

Selamat Datang di PT Spirit MAHARDIKA

Sumber: http://www.institutmahardika.com/welcome.htm

Dalam kamus Webster, etos didefinisikan sebagai keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi sekelompok orang atau sebuah institusi (guiding beliefs of a group or institution). Jadi etos kerja dapat diartikan sebagai doktrin kerja yang diyakini oleh sekelompok orang sebagai baik dan benar yang mewujud nyata secara khas dalam perilaku kerja mereka.

Pandangan cerdas E.F. Schumacher dalam bukunya Small Is Beautiful lebih mempertajam peranan etos kerja ini. Schumacher berkata bahwa pembangunan tidak dimulai dengan barang, tetapi dimulai dari manusia: pendidikannya, organisasinya dan disiplinnya. Tanpa ketiga komponen ini, semua sumberdaya tetap terpendam tak dapat dimanfaatkan. Schumacher menegaskan sumberdaya material atau uang bersifat sekunder. Yang primer ialah sumberdaya manusia.

Tesis ini sebenarnya mula-mula dikemukakan oleh Max Weber dalam analisanya tentang kemajuan bangsa Jerman secara umum dimana etos Calvinisme di tingkat ekonomi ternyata berhasil menjadi basis bagi pengembangan kapital bangsa itu. Di Asia, etos Samurai juga telah dikenali sebagai basis kemajuan ekonomi bangsa Jepang yang spektakuler usai perang dunia kedua.

Jansen Sinamo dalam bukunya Ethos21: Etos Kerja Profesional di Era Digital (2002) menata tiga elemen tesis Schumacher menjadi etos kerja, pengetahuan, dan ketrampilan organisasional. Senafas dengan Schumacher, Sinamo menegaskan bahwa etos kerja adalah elemen sukses paling primer. Ibarat pohon, etos kerja adalah akarnya, pengetahuan adalah batangnya, ketrampilan organisasional adalah daun dan rantingnya, sedangkan uang dan barang-barang material adalah buahnya.

Namun, meskipun etos kerja merupakan komponen paling primer, ternyata ia tidak selalu membawa sukses signifikan apabila pengetahuan dan ketrampilan organisasional tidak berkembang proporsional. Hal ini dikemukan Mohammad Sobary dalam bukunya Kesalehan dan Tingkah Laku Ekonomi (1996). Sobary menyimpulkan bahwa etos kerja yang baik tanpa diimbangi dengan pengetahuan ekonomi (misalnya apa produk yang disukai pasar, apa hambatan usaha yang ada, siapa pesaing-pesaing yang ada) dan ketrampilan organo-manajerial (misalnya bagaimana membentuk lembaga-lembaga ekonomi, memobilisasi modal, menjalankan perusahaan secara efisien ) yang memadai maka sukses komersial yang mungkin dicapai akan sangat terbatas.

Secara khusus, berangkat dari ketiga tesis pendahulunya, Jansen Sinamo menyimpulkan bahwa etos kerja adalah basis keberhasilan di tiga tingkat: personal, organisasional dan sosial. Dalam bukunya, Sinamo membuktikan bahwa pengembangan etos kerja profesional di perusahaan akan memperkuat karakter sang manusia pekerja, mempertinggi kompetensi profesional mereka, dan menghasilkan kinerja-kinerja unggul sebagai buahnya. Dalam bahasa ringkas Jansen Sinamo memproklamirkan bahwa kekuatan sebuah organisasi termasuk suatu bangsa ditentukan oleh etos kerja warganya.

Jansen Sinamo WorkEthos Training Center adalah sebuah institusi swasta independen yang bergerak dalam bidang pengembangan sumberdaya manusia bagi organisasi. Jansen Sinamo WorkEthos Training Center secara khusus memfokuskan diri pada pengembangan etos kerja profesional, kepemimpinan etis, inovasi sistematik, dan keunggulan insani.

Jansen Sinamo WorkEthos Training Center percaya bahwa organisasi yang sukses adalah organisasi yang bertindak sebagai agen pembawa rahmat bagi masyarakat dan kemanusiaan secara luas. Dalam idiom bisnis konsep ini diterjemahkan sebagai wealth creation atau profit making yang memenuhi syarat-syarat good corporate governance maupun corporate excellence. Organisasi demikian ditandai dengan kukuhnya sejumlah infrastruktur organisasi unggul, yakni: visi bisnis yang jauh membentang, misi organisasi yang kuat mengikat, strategi usaha yang padu serasi, nilai-nilai dasar yang koheren holistik, falsasah usaha yang ideal harmonis, perilaku kerja yang konsisten positif, berwatak ramah budaya dan serasi lingkungan serta orientasi kerja pada keunggulan insani berdasarkan the spirit of success yang kemudian tampil sebagai sehimpunan etos kerja profesional.

Sebagai pusat pembentukan dan pengembangan etos kerja profesional Jansen Sinamo WorkEthos Training Center adalah perintis pertama dan pionir dalam studi dan pengembangan etos kerja di Indonesia. Dalam konsep yang dikembangkan oleh Jansen Sinamo digagas pentingnya delapan paradigma kerja profesional, yaitu: kerja adalah rahmat, kerja adalah amanah, kerja adalah panggilan, kerja adalah aktualisasi, kerja adalah ibadah, kerja adalah seni, kerja adalah kehormatan, dan kerja adalah pelayanan.

Di tingkat perilaku kerja kedelapan paradigma ini akan membuahkan delapan perilaku kerja utama yang sanggup menjadi basis keberhasilan baik di tingkat pribadi, organisasional maupun sosial, yaitu: bekerja tulus, bekerja tuntas, bekerja benar, bekerja keras, bekerja serius, bekerja kreatif, bekerja unggul, dan bekerja sempurna.

Dalam bentuknya yang formal seperti disajikan dalam buku Ethos21: Etos Kerja Profesional di Era Digital Global (2002) Jansen Sinamo mempresentasikannya dalam bentuk yang elegan sebagai berikut:

1. Kerja adalah Rahmat: Kita Harus Bekerja Tulus Penuh Syukur
2. Kerja adalah Amanah: Kita Harus Bekerja Benar Penuh Integritas
3. Kerja adalah Panggilan: Kita Harus Bekerja Tuntas Penuh Tanggungjawab
4. Kerja adalah Aktualisasi: Kita Harus Bekerja Keras Penuh Semangat
5. Kerja adalah Ibadah: Kita Harus Bekerja Serius Penuh Pengabdian
6. Kerja adalah Seni: Kita Harus Bekerja Kreatif Penuh Sukacita
7. Kerja adalah Kehormatan: Kita Harus Bekerja Unggul Penuh Ketekunan
8. Kerja adalah Pelayanan: Kita Harus Bekerja Sempurna Penuh Kerendahan Hati

Sebagai grup yang telah berkecimpung dalam dunia pengembangan SDM dan bisnis Jansen Sinamo WorkEthos Training Center mempunyai misi yang kalau diringkas dalam satu kalimat adalah "Memperindah dunia kerja dengan etos kerja profesional" Sementara visi yang diembannya adalah "Menjadi narasumber paling kredibel di bidang etos kerja profesional". *****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar